🎈 Public Lab: Following

Bio

<h1>Sejarah Judi Di Indonesia: Membangun Negeri di Masa Lampau</h1>

Seperti di negara-negara lain, Indonesia juga memiliki sejarah judi yang cukup panjang. Dalam menelusuri sejarahnya, tidak diketahui secara pasti sejak kapan manusia melakukan perjudian. Praktek judi yang berkembang di wilayah Nusantara begitu menarik ditelisik sejarahnya.

Permulaan judi di Indonesia dimainkan oleh dukun yang diandalkan bisa membuat ramalan tentang kejadian dan musibah yang akan terjadi. Seorang dukun menggunakan sejumlah alat untuk melakukan ramalan-ramalannnya. Kemudian perjudian pun mengalami perkembangan hingga saat ini.

<h2>Awal Perkembangan Judi di Indonesia</h2>

Seperti yang telah dibahas diatas, perjudian berasal dari kebiasaan para dukun yang menggunakan alat-alat untuk meramal. Dukun tersebut meletakan jatuhnya alat-alat peramalnya untuk mengira-ngira hal yang akan terjadi di masa depan.

Hal tersebut menjadi cikal bakal perjudian dimana kita menebak posisi jatuh sebuah benda. Sekilas mirip seperti permainan roulette. Bedanya roulette tidak dilempar. Melainkan harus diputar sampai berhenti.

<h3>Sabung Ayam di Indonesia</h3>

Sabung ayam merupakan salah satu permainan judi paling tua di Indonesia. Permainan sabung ayam pun begitu lekat dengan cerita-cerita rakyat seperti Cindelaras, Anusapati, dsb.

Bahkan tak hanya terkenal di tanah Jawa, sabung ayam juga populer sampai Sulawesi dan Bali. Sabung ayam juga menjadi permainan favorit raja-raja terdahulu hingga bisa mengubah arah perpolitikan di masa tersebut.

<h3>Perjudian di Masa Kolonial</h3>

Variasi permainan <a href="https://afabola.net/page/situs-judi-resmi"><b>judi</b></a> makin berkembang sejak datangnya pedagang dari China dan Eropa. Para pedagang asing tersebut juga membawa permainan taruhan favorit mereka. Seperti dadu, domino, dan judi kartu. Di tahun 1620, VOC pun mengizikan orang Tionghoa membuka rumah judi baik di Batavia maupun di luar kota tersebut.

Mayoritas pemain judi di masa itu adalah para kuli dan budak yang ketagihan. Permainan yang paling populer di era kolonial adalah judi kartu, sabung ayam, judi dadu, po, dan capjiki. Dari rumah judi, diperkirakan, satu rumah judi bisa membayar sampai 6000 pundsterling atau 114 juta rupiah kepada pemerintah VOC setiap bulannya.

<h3>Mulai Populernya Lotre</h3>

Sejarah perjudian di Indonesia tak lepas dari permainan lotre. Judi satu ini sangat digemari karena hadiahnya besar dan modalnya sedikit. Bahkan sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menggemarinya. Pertamakali, lotre dikenalkan tahun 1960. Tak butuh waktu lama, banyak lotre yang beredar di masa itu. Sebut saja lotre buntut, lotre nasional atau Nalo, dan lotre toto raga.

<h4>Dilegalkannya Perjudian di Jakarta</h4>

Di masa pemerintahan gubernur Jakarta Ali Sadikin, perjudian sebenarnya masih ilegal. Namun untuk alasan pembangunan, di tengah masa kepemimpinannya melalui UU No.11 tahun 1957, pajak perjudian kemudian dipungut. Namun izin perjudian hanya diberikan kepada pengusaha China.

Sebab pengusaha China dianggap yang memiliki budaya judi. Ia kemudian memberikan izin Apyang dan Yo Putshong untuk membuka kasino. Anggaran pembangunan pun melonjak mencapai 89 miliar rupiah dalam waktu 10 tahun. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur dan sarana penting lainnya. Di masa akhir jabatannya, Pemda Jakarta masih menyimpan tabungan senilai 17 miliar rupiah.

Meskipun memberi hasil positif, namun tidak senada dengan lotre buntut. Di tahun 1965, Soekarno menyatakan lotre masuk ke kategori subversi karena dinilai merusak moral bangsa. Di tahun 1960, terdapat Lotre Totaliastor atau Lotto yang dikeluarkan oleh Pemda Surabaya dengan tujuan pemungutan dana untuk menyelenggarakan PON VII di kota Pahlawan tersebut.

<h4>Permainan Lotre di Orde Baru</h4>

Sejak era 1960an, munculah banyak lotre. Namun di era 1974, lotre Toto KONI dilarang dan dihapus pemerintah. Mulai tahun tersebut pun pemerintah serius dalam menangani fenomena tersebut. Mentri Sosia turun tangan memikirkan bentuk undian tanpa dibumbui unsur judi.

Tujuh tahun kemudian, Departemen Sosial memberlakukan kebijakan pembagian hasil lotre sebesar 50% untuk pemerintah, 30% untuk penyelenggara dan 20% untuk pemenang.

Di tahun 1985, muncul Kupon Berhadiah Porkas <a href="https://afabola.net/"><b>Sepak Bola</b></a>. Tujuan utamanya untuk menunjang pembinaan dan pengembangan prestasi di bidang olahraga. Kupon tersebut tidak berisi tebakan angka. Melainkan menebak suatu hasil pertandingan. Sebarannya pun hanya sampai tingkat kabupaten dimana anak berusia 17 tahun dilarang memainkan atau mengedarkannya.

Di tahun 1987, Porkas diubah namanya menjadi KSOB atau Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah. Mekanismenya sedikit diubah dimana ada 2 kupon dengan cara bermain berbeda. Kupon pertama tidak lagi menebak menang, seri, dan kalah. Namun juga harus menebak skor pertandingan.

Dan di kupon kedua, pemain harus menebak huruf. Dalam waktu satu tahun, KSOB dapat mengumpulkan dana hingga 221,2 miliar rupiah. Namun KSOB akhirnya ditentang karena akan mengakibatkan dampak buruk. Terutama untuk masyarakat pedesaan dan buruh dengan kelas ekonomi rendah.

Kemudian di pertengahan tahun 1988, Menteri Sosial kembali mengumumkan KSOB dan telah mengumpulkan dana sebesar 962,4 miliar rupiah. Di tanggal 1 Januari 1989, KSOB dan TSSB kemudian dilarang peredarannya dan dirubah menjadi SDSB atau Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah. Namun di tahun 1994, akhirnya SDSB juga mengalami nasib serupa. Yakni dilarang peredarannya atas pelopor protes dari para mahasiswa.

<h4>Perjudian di Era Sekarang</h4>

Begitu banyak sejarah judi yang dilewati pada akhirnya pun harus dilarang karena dampaknya yang buruk. Perjudian tidak berhenti di situ saja. Bagi penikmatnya, bermain judi akan menimbulkan efek kecanduan. Semakin berkembangnya teknologi, tak menutup kemungkinan permainan judi pun beralih ke sistem online.

Terlihat di era sekarang makin banyak situs perjudian yang bisa diakses baik melalui PC maupun ponsel. Meskipun judi online baru populer 10 tahun terakhir di Indonesia, namun permainan tersebut semakin banyak variasinya.

Tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan muncul aneka inovasi lainnya dari permainan judi yang lebih modern. Semoga artikel diatas bermanfaat.

By signing up, you agree to the Code of Conduct, which applies to all online and in-person spaces managed by the Public Lab community and non-profit. You also agree to our Privacy Policy.

As an open source community, we believe in open licensing of content so that other members of the community can leverage your work legally -- with attribution, of course. By joining the Public Lab site, you agree to release the content you post here under a Creative Commons Attribution Sharealike license, and the hardware designs you post under the CERN Open Hardware License 1.1 (full text). This has the added benefit that others must share their improvements in turn with you.

vanesiatan